Praktek perjokian di kampus-kampus ternama memang setiap tahun makin terus berevolusi caranya dengan mengikuti perkembangan teknologi. Peristiwa terbaru di Unhas yang berhasil menangkap beberapa orang pelaku kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025 dengan menggunakan teknologi signal jammer.
Kita perlu apresiasi hal ini. Namun beberapa hal yang bisa dijadikan catatan, bahwa para peminat fakuktas yang sering mnjadi sasaran perjokian yakni fakultas kedokteran, hal ini menunjukkan masih ada kondisi generasi kita yang kurang percaya diri terhadap kemampuannya dan ketidak siapannya menghadapi kenyataan berupa ketidak lulusan.
Ditambah lagi tersedianya jasa pragmatis bernama joki oleh oknum tertentu membuat oknum peserta UTBK yang berminat menggunakan jasanya. Dan kondisi ini tentu akan sulit diputus oleh karena minat terhadap fakultas ini tiap tahunnya terus bertambah.
Kedua, kemungkinan di tahun selanjutnya perjokian ini akan kembali berevolusi dengan cara yang lebih canggih, tersistematis dan lebih rapi, hal ini diakibatkan mereka pasti mempelajari setiap potensi trouble dari kegagalan hari ini.
Harapan kita kampus-kampus besar tidak hanya fokus menyisir di Fakuktas kedokteran saja, mungkin bisa jadi di fakultas lain juga menjadi sasaran dengan modus yang lebih tradisional mungkin.
Kita optimis praktek perjokian ini bisa dicegah dengan maksimal oleh Universitas-universitas besar di Indonesia, khususnya di Universitas Hasanuddin.
Pernyataan ini telah lebih awal diliput oleh media :