Fenomena Manusia Silver, Anjal dan Gepeng Di Makassar

2 minutes reading
Sunday, 11 May 2025 00:00 0 1284 Anshar Aminullah
 

Penanganan Anak Jalanan, Gepeng di Makassar memang seolah berputar pada siklus yang itu-itu terus. Hari ini di razia lalu dibina selama beberapa hari, namun yang masih kadang di dapati dilapangan adalah

 jumlahnya bukannya berkurang malah justru bertambah. Manusia silver yang dua tahun lalu masih bisa dihitung jari, namun per hari ini justru mereka terlihat sudah bekerja keroyokan di lampu merah untuk mengemis di pengendara kendaraan yang melintas. Peningkatannya jumlahnya sudah terlihat cukup nyata dilapangan.

Kita mungkin tetap perlu mengapresiasi kinerja pemkot yang telah berupaya maksimal menangani patologi sosial ini. Namun upaya pencegahan yang hanya berfokus pada anjal, gepeng dan manusia silvernya saja menurut hemat saya akan menghasilkan pola siklus yang tetap sulit meminimalisir kehadiran mereka.

Ada dua pengalaman pribadi terhadap pengemis  dan anjal ini. Saya pernah mendapati pengemis yang kendaraan motornya itu jauh lebih baru dan bagus dari kendaraan yang saya pakai kala itu. Yang kedua, saya acapkalai mendapati mereka didistribusikan oleh kendaraan tertentu untuk beroperasi di titik-titik yang kemungkinan telah mereka survey sebelumnya sebagai lahan mengemis yang ramai.

Dan di titik tertentu mereka akan kembali dijemput setelah mereka beroperasi. Ada aroma sindikasi sepertinya dalam pola distribusi pengemis dan anak jalanan ini.

Mestinya pemerintah kota Makassar jangan berkutat pada objek pengemisnya, sebab jika tidak berani ditindaki langsung dengan mencoba mencari sejenis sindikasinya, maka tetap saja dirazia satu tapi akan tetap tumbuh seribu.

Pemkot harus tegas menciduk sindikat mereka, sebab jika dibiarkan terus menerus, bisa jadi mereka akan berevolusi, dari mendistribusikan pengemis dan manusia silver di jalan, mungkin mereka akan mendistribusikan siapa yang bisa langsung menyatroni rumah warga ataukan masyarakat yang berpeluang mereka rampas barang-barangnya secara silent ataukah secara paksa.

Ini hal serius yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Sebab himbauan pemkot di berbagai sudut kota “Berikan mereka peluang, jangan berikan uang” dimana masyarakat pun berupaya mengikuti anjuran tersebut, namun di sisi lain pemerintah justru tidak ada ketegasan menyelesaikan masalah sosial ini dari Hulu ke hilir.

Jika masih berkutat dengan menyelesaikan dari hilir dengan meraba keberadaan dimana  hulunya, yah itu sama saja dengan memberikan sindikatnya “ruang sekaligus ladang uang”.

Pernyataan ini juga telah lebih awal dimuat oleh media :

https://makassar.tribunnews.com/2025/05/09/dinsos-dan-satpol-pp-makassar-tak-bernyali-usut-sindikat-manusia-silver